1. RUSIA
a.Samovar
Ritual minum teh di Rusia ada sejak abad 17. Masyarakat
biasanya menggunakan ketel samovar untuk mendidihkan air di atas tungku dan
arang. Di musim panas, samovar diletakkan pada meja di sebuah taman. Sedangkan
di musim dingin, samovar diletakkan di dalam ruangan rumah.
b Zavarka
Menunggu air dalam samovar mendidih, zavarka (poci teh khas
Rusia) pun dipanaskan hingga beruap. Sambil mengelap uap yang menempel di
zavarka, daun teh dimasukkan hingga hangat dan layu. Tak lupa zavarka ditutup rapat
hingga aroma teh menguar harum. Setelah mendidih, air dituang perlahan ke dalam
zavarka hingga daun teh tenggelam.
:2. BELANDA
Biasanya orang Belanda minum teh sebelum makan siang antara
pukul 10-11 dan setelah makan malam antara pukul 7-8. Bedanya, orang Belanda
suka meminum teh dengan sajian sekeping biskuit yang diletakkan di pinggir alas
cangkir.
Teh yang disajikan biasanya tanpa campuran susu dan lebih
encer dibandingkan teh khas Inggris.
:3. INGGRIS
King Charles II and Duke of Braganza
Di abad ke 16, teh dianggap minuman keluarga kerajaan dan
saudagar kaya di Inggris lantaran harganya yang sangat tinggi. Raja Inggris
yang gemar minum teh diantaranya Pangeran Charles II dan sang istri, Duke of
Braganza. Ritual minum teh di Inggris biasanya dilakukan pada saat sarapan atau
makan malam. Sebagai minuman pergaulan, teh dinikmati para bangsawan sambil
bercengkerama bersama keluarga di terasrumah atau sambil berjalan-jalan di
halaman.
Kebiasaan minum teh di kalanagan keluarga Inggris masih
berlangsung hingga kini. Teh cair dalam poci dan cangkir-cangkir mungil
disajikan dengan susu, roti selai, sandich atau cookies pada saat pertemuan
keluarga. Bahkan kepopuleran teh menggeser ale sebagai minuman nasional Inggris
dan wine.
Cara minum teh khas Inggris
Budaya minum teh ini kemudian melahirkan istilah afternoon
tea, high tea, tea dance, tea garden, tea break, tea time hingga tea shop.
Afternoon tea biasa dilakukan pukul 3 sore. Teh disajikan dengan potongan roti
mentega, sandwich dan aneka kue kering, salah satunya crumpets (kue mirip
muffin dengan permukaan berlubang dan mentega panas di atasnya. Teh biasanya
dinikmati bersama teman dan keluarga. Saat meneguk teh dari cangkir orang
Inggris selalu mengangkat jari kelingking agar teh tak tumpah.
:4. IRAK
Iraqi tea
Ternyata setiap keluarga di Irak selalu menyempatkan diri
berkumpul pada sore hari sambil menikmati teh. Mereka akan duduk melingkar dan
mengobrol akrab di ruang tamu sambil menunggu teh disajikan.
Proses membuat teh nya diawali dengan daun teh yang
dimasukkan ke dalam poci dan dituangi air mendidih hingga daun terlihat naik ke
atas. Poci kemudian diletakkan di atas ketel agar tetap panas hingga daun teh
tenggelam.
:5. TIBET
Po Cha
Minuman khas Tibet yang terdiri dari butter dab teh disebut
Po Cha. Penyajiannya sangat unik. Daun teh dituang dalam wadah silinder,
ditambahkan garam dan butter dari susu sapi khas Tibet. Campuran itu dimasak
hingga berjam-jam dan mengental. Teh akan berwarna cokelat kemerahan dan di
atasnya terdapat buih mentega tebal.
Proses Po Cha
Saat bertamu, tuan rumah akan menghidangkan Po Cha. Dan tamu
harus menghabiskan tiga cangkir Po Cha. Jika tidak, tuan rumah akan merasa
terhina dan tamu dianggap sombong.
:6. CINA
Penyajian teh khas Cina
Di Cina, penyajian minuman teh tidak disertai kue-kue.
Masyarakat Cina sangat mengutamakan rasa dan aroma teh. Prosesnya pun unik. Dua
wadah digunakan dalam tradisi minum teh, yaitu gelas dan mangkuk. Gelas untuk
menghirup aroma teh, mangkuk untuk meminum air teh.
Daun teh dimasukkan hingga menutupi lingkaran dasar poci
yang terbuat dari tanah liat merah berpori rapat. Poci diletakkan di atas
mangkuk besar, lalu dituangi air mendidih hingga luber dan tertampung ke
mangkuk besar. Kemudian poci ditutup selama beberapa menit.
Setelah terendam sempurna dan aroma menguar, air teh dituang
ke gelas lalu dipindahkan ke mangkuk. Seusai memindahkan air teh, tamu
menghirup aroma teh dari gelas sebagai tanda penghormatan pada tuan rumah.
Setelah itu tamu baru bisa meminum teh.
:7. JEPANG
Teh Matcha
Masyarakat Jepang mulai mengenal teh matcha yang terbuat
dari bubuk teh hijau pada abad 12. Namun, upacara minum teh dikenal sejak abad
16 dan dipelopori Sen No Rikyu. Biasanya tradisi upacara minum teh berlangsung
empat jam dan masih dilakukan hingga kini oleh masyarakat Jepang.
Upacara minum teh
Pertama, tamu datang dan diantar ke ruang tunggu. Lalu tuan
rumah mengajak tamu berjalan ke taman. Setelah mencuci tangan di pancuran
taman, tamu masuk ke ruang penyuguhan teh. TUan rumah akan menyiapkan teh
kental dan setelah selesai ia akan membunyikan gong yang menandakan tamu untuk
memulai upacara minum teh di ruang penyuguhan teh.
Teh biasanya disiapkan khusus oleh orang yang mendalami seni
upacara minum teh. Ruang untuk minum teh disebut chashitsu. Sebelum meminum
teh, posisi motif cawan (mangkuk teh) tidak boleh berada di bawah mulut untuk
menghormati karya lukis pada cawan. Biasanya teh disajikan dengan kue manis
untuk menetralkan rasa pahit teh.
Upacara minum teh selain membangun keakraban keluarga juga
mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup tujuan hidup,
cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan
benda seni dalam ruangan upacara minum teh.
:8. INDONESIA
Dr Andreas Cleyer
Di Indonesia teh dikenal pertama kali tahun 1686, ketika Dr.
Andreas Cleyer yang berkebangsaan Belanda membawa tanaman ini ke tanah air.
Uniknya, awalnya tanaman teh di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias.
Lalu di abad 17 pemerintah Belanda mendatangkan teh dari
Cina untuk ditanam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Sejak itu, masyarakat
Indonesia mulai terbiasa minum teh untuk perjamuan resmi hingga penghangat di
tengah keluarga sehari-hari. Sambil minum teh ditemani camilan khas Indonesia,
keluarga bisa saling berkomunikasi dengan lebih akrab.
Teh Poci khas Tegal
Beberapa daerah di Indonesia mempunyai tradisi minum teh
yang khas, seperti teh poci di Tegal, teh nagitel di Solo, teh telur di Padang
dan sebagainya. Bahkan di Solo dikenal profesi khusus penyeduh teh yang disebut
Jayeng.
Masyarakat Eropa menyebut teh sebagai 'tay' atau 'uang
berasal dari bahasa Canton'. Lalu orang Inggris melafalkannya sebagai 'tea',
sementara bangsa Belanda menyebutnya 'tee'. Nah, konon dari situlah awal mula
masyarakat Indonesia menyebut 'teh'.